Senin, 06 Februari 2012

Jalan-Jalan Ini Oleh : Aji Juan Priyambada

Jalan ini sepi kawan
Jalan ini buntu kawan
Jalan ini rusak kawan
Jalan ini membingungkan kawan

Jalan ini adalah jalan kebaikan
Sangat sepi jalan ini
Tak terdengar olehku suara-suara
Kebaikan-kebaikan orang
Tak terdengar olehku
Suara-suara derap langkah kaki
Yang menuju jalan yang Engkau Ridhai
Tak terdengar olehku
Gumaman doa-doa yang tertuju untuk Mu
Sungguh sepi jalan kebaikan ini

Jalan ini adalah jalan kejujuran
Tak ada terusan jalan ini
Apakah kejujuran ini harus berhenti ?
Tidak ada jalan lain untuk melanjutkan kejujuran
Kita harus putar balik, harus ?
Ahhhh jangan, sudah terlambat.
Tapi.. Percuam kita di sini
Lebih baik kita kembali kejalan kebohongan
Jalan yang sangat panjang
Bahkan tidak akan pernah berhenti
Sungguh sangat pendek jalan kejujuran ini

Jalan ini berbatu, kasar, tak beraspal
Jalan apakah ini kawan ?
Ohh.. jalan kedamaian kah ?
Ya, aku ingat.
Jalan ini dulu sangat rapi
Beraspal, tak berbatu seperti ini
Kemanakah jalan yang dulu ?
Hilang ? Atau rusak ?
Rusak, ya rusak
Rusak oleh dendam-dendam
Cacian-cacian, ketidak sabaran
Aku ingin memperbaiki jalan ini
Tapi BANTU AKU !!
Kita butuh jalan ini
Jalan menuju kedamaian

Liat kawan, ada satu jalan
Yang tak pernah tertidur
Jalan apakah itu ?
Oh.. Jalan kemaksiatan
Kau mau masuk ? Silahkan
Namun satu pesanku
Bawalah palu, senapan, atau alat lainnya.
Hancurkan jalan tersebut !!
HANCURKAN !!

Seruan-Mu Oleh : Aji Juan Priyambada

Suaramu yang terdengar sayup-sayup
Membangunkanku dari tidur lelapku
Segera ku menuju tempat penyucian diri
Ku basuh kedua tangan hina ini
Ku bersihkan mulut ini yang penuh
Dengan kata-kata palsu,
Dengan kata-kata amplas
Ku cuci mukaku yang selalu mengumbar
Kebohongan mimik wajah,
Nafsu semata
Ku basahi rambut-rambut yang ada di kepala ini
Rambut yang banyak sebagaimana dosaku
Ku usap kedua telingaku
Telinga yang mendengarkan
Caci maki orang-orang sampah
Cerita-cerita miring
Ku bilas kedua kakiku
Kaki yang kaku untukmu
Kaki yang bebas untuk musuhmu

Ya ALLAH !!!
Aku mohon ampun..
Bersihkan segala yang ada di badan
Yang engkau pinjamkan ini
Aku mohon ampun..
Hilangkan segala dosa
Yang engkau benci
Aku mohon ampun..
Hilangkan kenangan-kenangan kotor
Dalam pikiran yang rendah ini

AKU INGIN KEMBALI KE JALANMU !

Suara Jalanan Oleh : Aji Juan Priyambada

Jalanku sudah tak tentu
Mataku sudah sayu
Bau alkohol memenuhi ragaku
Bau asap ganja memenuhi paru-paruku

Air mata yang menetes
Keringat yang menetes
Bahkan air hujan yang menetes
Tak akan menghilangkan dahagaku

Aku haus akan kepemimpinanmu
Aku dehidrasi...
Aku butuh penyegar
Bukan hanya janji segar

Jangan kau bunuh kami perlahan
Kami tersiksa, kami sakit, kami sekarat
Mana teriakanmu ?
BERSIHKAN KORUPTOR !!

Toilet yang sederhana pun tak kau bersihkan
Hanya materi yang engkau cari
Hanya alasan untuk dapat korup
Uangmu ada dimana-mana

Apakah harga nyawaku ini
Serendah harga toilet yang engkau banggakan ?
Kalau iya...
Kami ini hanyalah tempat-tempat kotoran
Yang sewajarnya adalah dirimu

Minggu, 05 Februari 2012

Keputusanmu

Inilah hidup,
Kadang kita berada d atas dan kadang kita berada d bawah.
Hidup ini dapat dgn mudah d lewati dgn kerjasama,
Kerjasama lingkungan, hati, pikiran, dan fisik. 
Tanpa lingkungan yg baik
Keberadaan kita seolah d lupakan,
Tanpa hati sungguh hidup akan terasa egois,
Tanpa fisik nan hebat pula pasti akan terjatuh, 
Ok jika bisa bangun kembali kalo tidak, 
Diri kita bagaikan sebuah tiang 
Yang menyangga seluruh bangunan tanpa ada tembok.
Apakah kemarahan yg hanya singkat 
Mampu kita lewati tanpa ada masalah, mungkin tidak. 
Kau tau smua pasti punya halangan tersendiri
Yang takkan mudah di lewati. 
Kenapa banyak dari kita melupakan hal yang terpenting,
Yaitu teman tanpa mereka 
Kita sangat rapuh bagaikan sebatang biting.
Sekarang, apakah lanjud atau tidak ?

Pengorbanan

Indahnya dunia saat ku bersamamu.
Namun apakah pantas aku berada d dkatmu ?
Karena menurut mereka aku adalah bajingan yg tak pantas d dkatmu.
Baiklah jika memang itu yg mereka anggap, aku tak akan memaksakan kehendakku.
Aku bukanlah orang yg selalu egois, yg hanya mementingkan diri sendiri.
Sudah cukup aku kan bertahan, dan sampai pada akhirnya......
Sebotol minuman ber dosis 4,5% yg akan menemaniku setiap malam.
Aku tau itu dosa namun kau lah yg membuatku melakukannya.
Seorang yg tega dan sangat ego, mementingkan dirinya.
Tapi aku yakin, dgn nya aku kan mencapai kebahagiaan.
Aku akan slalu ada untukmu, walau raga tak lagi utuh.
Walau kakiku kiriku terluka kukan mencoba berjalan dgn bantuan kaki kananku.
Jika kaki kananku terluka aku akan mencoba berjalan dgn tanganku.
Jika salah satunya terluka, masih ada harapan.
Jika sudah hilang keduanya aku akan menggeliat mendekatimu.
Dan jika akhirnya kepalaku d penggal aku sudah bahagia karena sudah berusaha.
Berusaha Menggapaimu ....

Dirimu...

Kisah cintaku ini.... 
Memang telah terhenti pada dirimu. 
Tak terkira aku mampu menjalani kisah ini denganmu
Yang sangat mengagumkan. 
Kau saat ini adalah seseorang yang mampu 
Menerima apa adanya tanpa banyak kemauan. 
Kau sdark betapa sulitnya posisiku saat ini. 
Jujur aku tak ingin semua berhenti begitu saja
Berhenti dengan cara yang sangat menyakitkan. 
Karena sangatlah susah menemukan yang seperti dirimu.... 
Sangat sulit, 
karena saat ini banyak yang melihat sesuatu 
Bukan dari hal yg di rasakan dan di dalami,
Namun dengan kontak secara langsung yang mungkin menipu. 
Aku sayang, aku cinta, aku serius dalam menjalani ini. Love you....

Rakyatmu Oleh : Aji Juan Priyambada

Selalu salahkah telinga ini ?
Selalu mendengar suara-suara aneh ?
Suara-suara tangisan
Suara-suara jeritan
Suara siapa ?
Suara apa ?

Ternyata....
Itulah suara rakyat-rakyat
Suara yang dianggap sampah
Suara yang dianggap palsu
Suara yang tak pernah merasuk
Selalu saja....
Janji manis yang nyatanya pahit
Muka baik yang nyatanya buduk
Bau wangi yang nyatanya busuk

Dengarkan suara ini kawan
Suara rakyat jelata
Suara dari hati mereka

Jangan kau cela mereka
Dengan janjijmu
Dengan gerakanmu yang tak tentu
Kami ini lemah seperti kapas
Seribu orang seperti kami
Hanya akan terbungkam dengan
Seratus orang aparatmu

Ohh... Aku lupa
Mereka bukan aparat
Tapi mereka KEPARAT

Keparat yang mengaku merekalah penjaga
Yang mudah di suap oleh
Mereka para atasan

Kembalikan kami ke negara yang dulu
Aman, Tentram, tanpa KEPARAT
Dan atasan yang berdosa

P.O.K.E.R.S (Pertemanan dan Orientasi, Kerja dan Empati, Rock dan Soul) Oleh Aji Juan Priyambada

 Kehidupan remaja adalah kehidupan dimana, banyak saat bahagia dengan pertemanan dan kehidupan berorientasi, berkawan dengan teman kerja dan kehidupan berempati, dan cita rasa terhadap musik dalam genre yang berbeda rock dan soul. Roma seorang pria tinggi, kurus, dengan wajah menarik banyak wanita, dan kepintarannya. Page seorang pria tinggi, dengan badan cukup berisi, wajah lumayan pas-pasan, dan intelegensinya yang tak terlalu baik. Chealsea adalah cewek blasteran Ibu inggris, Ayahnya dari tegal, menurun dari ibunya yang cantik jelita dengan rambut ikal nan panjang dari ayahnya, serta kepintarannya baik di bidang sastra yang juga menurun dari ayahnya yang seorang sastrawan. Mereka bertiga bertemu di suatu sekolah yang berebasis syariah, yang termahsyur di kota itu. Awal masuk MOS mereka terpisah jauh, bagaikan Mata dan Alis, hingga tak dapat saling bertemu. Hari pertama mereka MOS, mereka mendapatkan kejutan yaitu mereka di pertemukan di suatu kelompok, yang isinya memang di sengaja campuran dari kelas yang berbeda-beda. Awalnya tak ada kekompakan yang terjalin di antara mereka karena tak kenal, maka dalam sesi lomba yg pertama yg berguna untuk memulai kedekatan mereka. 

            Hari perlombaan pun d mulai, lomba yg di sebut “Arak Nama” ini adalah suatu lomba yang di mainkan dengan cara, berlari lalu menebak nama kelompoknya yang ada di dalam sebuah kardus yang sudah di siapkan oleh panitia. Awalnya Chealsea yang berkesempatan untuk melakukan pengambilan nama, ternyata nama Roma lah yang tertera di kertas tersebut, lalu teman-temannya mulai memberikan petunjuk nama yang ada di dalam kertas tersebut. Lima menit telah berlalu dan pada akhirnya Chealsea dapat menyebutkan nama Roma. Permainan tanpa pemenang ini berlanjut, sampai akhirnya selesai. Lalu setelah sesi games tersebut, mereka makan siang. Seperti kelompok yang lain mereka makan bersama, Mereka ber-tiga Chealsea, Roma, dan Page mendapatkan julukan King yang di tujukan untuk Roma, Queen untuk si cantik Chealsea, dan seperti yang ada di kartu remi kalo ada King dan Queen pasti ada si Jack, dan Page lah Jack tersebut. Layaknya sebuah kerajaan, mereka memang di agungkan, baik karena kepintarannya, ke cantikannya dan kekayaannya,

            MOS pun berakhir, mereka masuk seperti biasa. Karena di MOS mereka telah akrab, mereka sering sekali berkumpul, baik hanya bertiga ataupun bekas kelompok mereka. Dan pada  akhirnya mereka membuat gank pelajar “The Pokers” namun gank ini bukan gank yang bertindak tak karuan, tapi gank ini mempunyai sebidang prestasi baik dari olah raga, pelajaran, dan yang lain-lainnya. Mungkin karena itulah para guru memperbolehkan gank itu berdiri. Suatu saat dikala mereka melakukan sebuah perjalanan bersama-sama, ada sesuatu yg ingin bercerita “eh, guys sebenernya aku mau ngomong ini udah lama, tapi....” kata Jack, “tapi apa sih Jack ?” kata Queen, “aku mau bilang, mungkin kalo besok-besok aku gk bisa ngumpul lama bareng kalian.” Sambung Jack, “lho ? kok tiba-tiba gk bisa kumpul ?” tanya King, “sebenarnya aku udah d terima di suatu restoran untuk part time, dan mungkin banyak waktu untukku bekerja dan kurang waktu untuk bersama kalian.” Jawabnya dengan muka murung, dengan nada marah King menyanggahnya, walaupun itu untuk bergurau “oh gitu, ya sudah sana, ngapain loe masih d sini ?”, “hey, King apa-apaan sih kamu ini ?” jawab Queen, namun karena merasa seperti di lecehkan Jackpun akhirnya marah “OKE AKU PERGI SEKARANG!” ungkapnya dengan ketus, namun karena dilihatnya candaannya King terlalu kejam, Kingpun berlari seraya berkata “Jack sorry-sorry aku gk bermaksud mengusir kamu,sorry Jack mungkin aku terlalu kasar sama kamu.”, “haaa ? apakah semudah itu aku memaafkanmu ?” jawab Jack. Kemudian Jack berlalu tanpa memandang sahabat-sahabatnya. Dengan menyesal King hanya bisa terdiam memandang sahabatnya yang terluka karena kata-katanya.

            Beberapa hari telah berlalu, tanpa keberadaannya Jack, The Pokers kian lama kian sepi. Sampai saatnya the pokers hanya tinggal segelintir orang. Karena keadaan yang sepi, King yang telah lama menyimpan perasaan terhadap Queen, ia mulai mencoba untuk mendekati Queen perlahan-lahan. Suatu saat di sore yang indah King mulai mendekati Queen dengan pelan-pelan. “hy Queen, baru apa nih ? koq sendirian ?” Queen hanya menjawab malas-malas, “ah gk ngapa-ngapain koq King” “ya udah sini aku temenin” kata King. Setelah mengobral tak tentu arah dan King telah menemukan saat yang tepat untuk mengatakannya, “Queen boleh aku tanya sesuatu ?” tanya King, “silahkan.” Jawab Queen, “kita kan udah lama di sini and salig kenal, dan kita uah dapet julukan kita, knapa kalo kita jadiin itu asli ?” tanya King misterius, “apa sih maksudnya aku gk dong ?” jawab Queen bingung, “maksudku kamu mau g jadi Queenku yang sesungguhnya ?” tanya King dengan perasaan yang tak karuan antara bingung, malu, dan galau. “hmm.... aku blum bisa jawab kalo Jack,” jawab Queen dengan perasaan, yang sama. “knapa Queen ? apa kamu ragu ?”jawab King mendesak. “tunggu lah King 2 hari lagi” jawab Queen.

            Hari yang di tunggu-tunggu datang juga, di lapangan basket sekolah sekitar pukul 16:00, mereka bertemu. “Queen, apakah jawabanmu ?” tanya King. “maaf ya King..... aku menerima mu.” Jawab Queen, sambil berlonjak kegirangan King pun berkata, “makasih Queen” “eits jangan seneng dulu, aku kasih masa percobaan selama 1 bulan. Dalam satu bulan kamu harus mengembalikan The Pokers seperti semula dengan anggota yang utuh. Kalo tidak kita putus.” Saut Queen.”oke aku akan lakukan tantanganmu, aku akan buktiin aku pantas buat kamu Queen.” Jawab King dengan semangat.

            Di rumahnya yang sepi, King berpikir keras bagaimana caranya untuk menyatukan The Pokers kembali. Dia teringat akan Jack yang awalnya ada untuk bersama, dan hanya karena kata-katanya yang kurang berkenan ia pergi meninggalkan The Pokers. Ia berencana untuk melakukan sesuatu untuk mengemblikan temannya itu. Sepulang sekolah ia dan Queen pergi ke tempat kerja Jack. Saat bertemu dengannya Jack seolah telah melupakan mereka berdua, di tambah lagi King dang Queen berjalan dengan begitu mesranya. “Jack !” panggil King, namun Jack atau page itu tetap berlalu. Dan akhirnya Queen pun ikut bertindak, ia berlari mengejar Jack dan memegang tangannya. “Jack, apa kamu lupa dengan kita ?” tanya Queen. “maaf ya saya tidak mempunyai teman atau kenalan seperti kalian ini.” Jawab Jack dengan muka ketus.” Jack, aku sungguh minta maaf, aku hanya bercanda waktu itu. Tolonglah kembali, kita tidak melarangmu untuk bekerja sambilan.tapi kami hanya ingin kamu tetap bersama kami. kami bagaikan kartu remi yang tidak lengkap tanpa keberadaanmu sobat.” Jelas King. “ayolah Jack kami sangat membutuhkanmu, akupun juga salah waktu itu dengan hanya diam saat King mengatakan itu padamu.” Sambung Queen. “sudahlah kalian sudah aku maafkan tapi tak ada gunanya, aku tetap akan sulit bertemu dan berkumpul dengan kalian, sebaiknya kalian pulang saja.” Jelas Jack.”baiklah tapi aku akan ke sini setiap kali kamu tak hadir, oh bukan hanya aku, kamu the pokers akan datang kemari untukmu.” Jawab King. “jadi, kita baikan ?” tanya Queen. “hmmmm, oke baiklah tapi tidak ada makanan dan minuman yang akan aku sediakan untuk kalian, jadi kalau kalian datang kemari bawalah makanan dan minuman sendiri.” Jawab Jack dengan senyum terukir di wajahnya.

            Di perjalanan pulang, King bertanya “Queen apakah tantanganmu sudah selesai ?”, “oke King aku sudah tau kamu akan mampu melakukannya karena jika tidak kamu bukanlah orang yang memiliki tanggung jawab, dan jika kau tak memilikinya kaupun dapat melukaiku tanpa tanggung jawab, dan kini aku sudah percaya bahwa kamu sungguh-sungguh bertekad untuk bersamaku.

            Tibalah hari senin yang suram, dengan badai, hujan, dan petir di pagi hari. Namun suasana ini tidak membuat the pokers surut, bukannya pudar karena suramnya suasana, tapi semakin cerah karena mereka telah kedatangan seorang salah satu pendiri the pokers. Seperti biasa di saat istirahat, the pokers selalu berkumpul di kantin kebanggaan sekolah mereka. Bukan seperti gank-gank yang ada d sekolah-sekolah pada umumnya, yang hanya berkumpul untuk berbuat maksiat dan berbuat kerusakan, mereka berkumpul untuk membicarakan suatu acara yang akan diadakan untuk memperingati 6 bulan berdirinya the pokers.

            “Gimana kalau kita ngadain pentas musik rock ?” usul Rizal seorang maniac musik rock. “ahh... jangan deh mending kita ngadain pentas musik soul ?” Michele yang penggila musik soul. “ide kalian cukup bagus, tapi ada usul yang lain nggak nih ? kalo ada silahkan, kalo nggak kita rundingin 2 usul itu.” Kata King. “aku usul King gmana kalo kita ngadain party kecil-kecilan aja, kita patungan buat beli makanan, minuman dan peralatannya, untuk tempat kalian  bisa pake rumahku, mumpung orang tuaku pergi.” Dengan tertawa Lucky berkata. “wah idemu bagus juga tuh luck, gmana pada setuju nggak ?” tanya Queen. “gmana kalo kita gabungin ide-ide mereka ?” usul Jack, “gabungin gmana ?” tanya salah seorang anggota the pokers. “jadi kita ngadain party di rumah lucky, nah di sana kita adain tuh band, pake band yang bisa bawain smua genre, gimana ? setuju gak ?”lanjut Jack, “setuju !!” seru seluruh anggota the pokers hingga suaranya terdengar ke ruang guru, “heh anak-anak pada ngapain teriak-teriak ?” tanya pak guru, “nggak papa kok pak kita hanya sedang ada rapat buat bikin suatu acara, hehe.” Jawab King. “jangan bikin acara yang macem-macem lho nak !” ingat pak guru. “iya pak” terdengar kembali koor suara anak-anak the pokers. Pak gurupun kembali ke ruangannya dengan wajah senyum-senyum. “baiklah kita lanjutin lagi, jadi acara kita mau diadakan kapan ?” tanya King. “gimana kalo hari sabtu, sambil malming gitu, gmana Jack bisa nggak ?” tanya Queen yang sedari tadi hanya sibuki dengan catatan rapat hari ini. “hmm..... kebetulan aku bisa, jadi tancap aja lah kalo acara jadi hari itu.” Jawab Jack bersemangat. “oh iya, kalian boleh deh bawa pacar kalian kalo mau.” Sambung Queen yang tak sengaja melihat seseorang yang hendak bertanya yang sudah jelas di ketahui pertanyaannya dan jawabannya. “hahaha, kalo gk boleh bawa pacarnya trus King sama Queen gak boleh ketemu dong, hahaha” celetuk salah seorang di kerumunan tersebut, dan membuat koor dari tertawa gank the pokers. Suara tawa mulai berhenti seiring dengan bel tanda masuk pelajaran.

            Esoknya, para anggota the pokers kembali berkumpul, ada yang sibuk ngumpulin uang, ada yang sibuk nyatet nomer hape anak-anak the pokers. Sepulang sekolah semua pergi membantu untuk mencari dan membeli segala kebutuhan untuk party besok. Ada yang pergi cari makanan dan minuman, ada yang cari bahan penghias, nah yang paling sibuk tetap saja, Rizal dan Michele yang sibuk mencari band sesuai kesepakatan kemarin. Tapi memang rejeki mereka, mereka sudah menemukannya, tidak usah jauh-jauh merekalah yang akan tampil bersama-sama dengan beberapa orang yang memang pantas untuk masuk ke dalam band mereka.

            Hari yang di tunggu telah tiba, sepulang sekolah King, Queen, dan Jack sudah siap di tempat party untuk membantu persiapan party. King dan Jack membantu memasang dekorasi, menyetel sound, dan mencari alat-alat. Sedangkan Queen yang memang sudah jago masak, ia bantu temen-temennya untuk bantu masak di dapur. Sudah pukul 18:00 saat semua persiapan telah selesai. “yuk mandi dulu, bau nih,” ajak Queen. Selesai mandi di tempat itu, mereka segera menyambut teman-teman anggota mereka.

            Party berjalan dengan lancar, dan tibalah pada saat dansa. King dan Queen memulainya, lalu diikuti oleh teman-temannya. “Queen begitu indahnya malam ini menghabiskan waktu bersama orang yang aku sayangi, dan orang-orang yang aku banggakan.” Kata King, “iya King, trimakasih atas usahamu, berkatmu kita dapat membuat party se asik ini.” Kata Queen, “BRAAAKKKK..... PYARRRR......” sesuatu terjadi di tengah pesta yang indah ini. “Hey kau, apa-apaan sih ? Braninya kok sama cewe,” suara wanita setengah menjerit terdengar. “lha apa sih salah gw ? nyadar dong yang maen senggol pertama siapa ? gk nyadar ya ?” raung seorang pria. “eh, biasa aja dong gk usah nyolot, loe tu di sini pangkatnya apa ? nyadar dong !!” kembali terdengar jeritan seorang wanita. “hey tom, jean, ada apa ini ?” tanya Jack sedikit membentak. Jean berlari menghampiri Jack dengan terburu-buru seraya berkata “Jack dia sudah melecehkanku !”, “benarkah itu Tom ?” tanya Jack dengan sedikit kesal, Tom menjawab “Tidak aku tidak.....” “halah mana ada maling ngaku” sela Jean. Dengan tergesa-gesa Queen dan King yang sedang berdansa berlari menuju sumber suara tersebut. Dengan suara lantang King berteriak “HEY, DI SINI DILARANG RIBUT !!! DI SINI TEMPAT UNTUK REFRESHING BUKAN NAMBAHIN MASALAH !!” Tom dan Jean berkata hampir bersamaan “Tapi.....” “SUDAH, SUDAH, SUDAH, JANGAN BIKIN EMOSI DEH. KITA DISINI TEMEN, GK USAH SALING SALAHIN GK USAH SALING BERANTEM !!! KALO GITU KALIAN BERDUA GW SKORS DARI THE POKERS SELAMA 3 HARI !” sela King dengan penuh amarah.

            Party ternyata tak berjalan dengan harapan, adanya kekacauan tadi membuat party yang tadinya asik berubah menjadi mencekam. Namun di balik itu semua Jack menemukan seseorang yang meluluhkan hatinya, siapakah ia ? Vanesa seorang gadis cantik dengan mata sipit ala orang-orang dari negara matahari terbit, rambut hitam panjang dan lurus, dan badan yang tinggi semampai, serta kepintarannya dalam bidang akademis. Di kantin, hari senin pagi jam istirahat, Vanesa dan Jack tak sengaja bertemu, dengan pedenya Jack mendekati Vanesa, lalu berkata “Van aku suka sama loe !” merahlah muka Jack setelah mengucapkan kata itu. “HA ? Loe suka gue ? Aduh gimana ya ? Tunggu jawab gue ya Jack.” Jawab Vanesa dengan kaget.

            Jawaban Vanesa akhirnya muncul juga, di secarik kertas berwarna pink dengan harum khas parfum cewek, banyak sekali tulisan “I Love You But....” kata-kata itu sangat membingungkan, setelah ia baca dengan teliti ternyata maksudnya adalah “I Love You But I Have Someone sedikit hancur hati Jack tapi tak sedikit pula yang sembuh, karena ada seorang wanita yang datang untuk berempati, namanya Lisa, dia tak secantik Vanesa namun dia memiliki wajah yang manis, sehingga rasanya ingin menggigit pipinya yang merah laksana apel fuji itu. “Kenapa Jack ? sakit ati ?” tanya Lisa, “yah biasa kenapa ya semua yang gue incer udah ada yang punya, kalo gk gue incer pasti single.” Jawab Jack, “aduh kasiannya, hehe, lha kan masih banyak cewe yang nganggur.” Jelas Lisa dengan menunjukkan senyum indahnya. “iyah sih Lis, tapi gue jadi nggak pede buat deket sama mereka, gue aja Cuma deket sama loe.” Kata Jack. “ya knapa nggak loe sikat aja yang baru deket ma loe,” pancing Lisa. “ahhh.... tapi apa dia mau, Lis ?? aku kan nggak ganteng kaya King.” Jawab Jack murung, “ menurutku kamu manis, apalagi kalo senyum bikin gemes deh.” Kata lisa sambil menjulurkan lidahnya. “Ya udah, langsung to the point aja ya ? loe mau gk jadi pacar gue ?” tanya Jack bersemangat, “hmmm... jawab nggak ya ??” goda lisa, “iya deh gue mau” jawab lisa malu-malu. Kabar Lisa dan Jack pacaran cepat sekali tersebar, dan yang anehnya lagi, semua cewek yang menolaknya putus dengan pasangannya.

            Hari telah berada hari ke 4 setelah pesta, lalu di berkumpullah the pokers, di suatu lapangan, dan anehnya mereka tak seceria biasanya, apakah di buat-buat atau memang asli tak banyak yang tau. Tom dan Jean memasuki tempat pertemuan, banyak mata memandang mereka dengan sini, lalu saatnya penghakiman tiba, King, Queen, dan Jack duduk di depan mereka ber2,dan anggota lainnya mengelilingi mereka. “Jadi kenapa kalian kemarin berkelahi hingga membuat suasanya party kacau?” tanya King, Queen, dan Jack bersamaan. Hanya diam dan terpaku, baik anggota yang tak bersalah dan tersalah. Namun entah kenapa rapat ini seolah-olah di rahasiakan jadi publik, jadi gue nggak tau isi rapatnya, tapi yang jelas, mereka berdua pulang dengan muka di tekuk seperti pakaian kusut.
           
Demikianlah sejarah singkat Gank The Pokers. Kalo lebih pengen jauh lagi liat lagi di episode sselanjutnya, weh kayak film aja.

Negeri Kebun Binatang Oleh Aji Juan Priyambada

Terdengar gonggongan itu lagi
Terdengar lolongan itu lagi
Gonggongan anjing-anjing jalanan
Gonggongan berisi hujatan, cacian
Lolongan serigala-serigala lapar
Lolongan akan ketidak adilan
Kucing berlarian mengejar tikus
Tikus-tikus berdasi
Yang berasal dari comberan
Kotor, bau, busuk, dan penuh dengan sampah
Berteman kodok-kodok buduk penuh racun
Kodok kodok yang selalu bernyayi meminta hujan
Hujan ? ya hujan darah dari para rakyat jelata
Rakyat jelata seperti semut kecil
Mudah untuk di injak
Di musanahkan
Di hancurkan kalau mereka melawan
Pemerintah yang berkuasa
Hanya seperti kera-kera liar
Ganas, haus, lapar.
Ganas saat mereka di usik
Oleh jeritan-jeritan semut-semut kecil
Haus akan harta dan kekuasaan
Lapar akan daging mentah rakyatnya
Inikah negri kita ?
Kalaupun iya...
Negeri ini tak lebih baik dari
KEBUN BINATANG

JIKA AKU... Oleh Aji Juan Priyambada

Jika aku...
Seorang PENGUASA
Akan ku hisap uang rakyatku
Bagaikan lebah yang menghisap nektar
Akan ku lindas mereka
Bagaikan roda yang melindas aspal jalanan
Akan ku sumpal mereka
Dengan celana-celana dalam usang
Akan kubunuh perlahan
Akan ku sengsarakan mereka
Akan ku buat mereka menyembahku
Bagaikan TUHAN !

Jika aku...
Seorang Pelajar
Akan ku buat diriku pintar
Untuk menggobloki semua orang
Untuk memperalat orang
Akan ku buat diriku berguna
Untuk membuat negara ini
Memberikan apa yang aku mau
Akan ku pelihara kebodohan
Dengan membuat semua mata
Melirik ke arah jawabanku
Jawaban atas masalah mereka
Akan ku buat mereka melakukan apapun
Demi seonggok nilai palsu
Demi kelulusan palsu
Demi kebohongan diri !!

Jika aku..
Seorang MANUSIA
Akan ku usahakan membantu umat
Untuk mendapat puja
Untuk membuatku terkenal
Akan ku teriakkan "MERDEKA !!"
Agar semua mata menganggapku pahlawan
Akan ku buang sampah pada tempatnya
Sampah-sampah pemerintah yang bernama "RAKYAT"